SURAKARTA (Arrahmah.com)
– Penerbit Manjaniq Media, Surakarta, pada bulan Rabi’ul Awwal 1434 H /
Januari 2013 M kembali menerbitkan sebuah buku seru. Buku yang berjudul
“Mudah Mengkafirkan: Akar Masalah, Bahaya dan Terapinya” tersebut merupakan terjemahan artikel syaikh Athiyatullah Al-Libi rahimahullah yang berjudul Jawabu Sual fi Jihad ad-Da’fi.
Fenomena pengkafiran yang membabi buta
Buku “Mudah Mengkafirkan: Akar Masalah, Bahaya dan Terapinya” adalah terjemahan dari artikel syaikh Athiyatullah Al-Libi alias Abu Abdurrahman Jamal bin Ibrahim Asy-Syitwi Al-Misrati rahimahullah yang berjudul Jawabu Sual fi Jihad Ad-Daf’i, yang secara harfiah berarti Jawaban atas pertanyaan tentang jihad defensif.
Artikel syaikh Athiyatullah Al-Libi rahimahullah tersebut
dirilis pada bulan Rajab 1428 H (2007 M) dan diterbitkan oleh Darul
Jabhah, divisi penerbitan Al-Jabhah Al-I’lamiyah Al-Islamiyah
Al-’Alamiyah (Global Islamic Media Front).
Artikel tersebut kemudian dipublikasikan lebih luas oleh situs-situs jihad internasional yang paling menonjol; Asy-Syumukh, Anshar al-Mujahidin, Al-Fida’, Mausu’atul Jihad al-’Alami dan belakangan Mimbar at-Tawhid wal Jihad.
Artikel syaikh Athiyatullah Al-Libi rahimahullah tersebut
membahas secara ringkas dan padat fenomena kemunculan individu dan
kelompok yang sangat mudah dan gegabah mengkafirkan sesama muslim ini
tanpa mengindahkan kaedah-kaedah pengkafiran yang telah diatur oleh
syariat Islam. Secara khusus syaikh Athiyatullah Al-Libi rahimahullah
membahas fenomena salat satu kelompok Khawarij kontemporer, yaitu
kelompok Abu Maryam Al-Mukhlif. Artikel itu sendiri ditulis oleh syaikh
Athiyatullah Al-Libi rahimahullah sebagai jawaban atas
pertanyaan yang diajukan oleh Al-Jabhah Al-I’lamiyah Al-Islamiyah
Al-’Alamiyah (Global Islamic Media Front) tentang syubhat dalam masalah
pengkafiran dan jihad defensif yang dianut oleh kelompok Abu Maryam
Al-Mukhlif.
Fenomena kemunculan individu dan kelompok yang begitu mudah
mengkafirkan sesama muslim tanpa mengindahkan kaedah-kaedah syariat
telah memberikan dampak sangat buruk, tidak saja kepada aspek dakwah,
namun juga kepada aspek jihad di jalan Allah ta’ala.
Tak kurang dari syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah ikut menyayangkan fenomena ini. Dalam surat yang beliau tulis kepada syaikh Athiyatullah Al-Libi rahimahullah, beliau merekomendasikan kepada syaikh Athiyatullah Al-Libi rahimahullah
untuk menulis sebuah buku panduan ringkas guna menyikapi fenomena mudah
dan gegabah dalam mengkafirkan sesama muslim tanpa mengindahkan
kaedah-kaedah syariat tersebut.
Syaikh Abu Hamzah Al-Muhajir rahimahullah, Mentri Perang
Daulah Islam Irak, mengingatkan mujahidin untuk berhati-hati dalam
masalah pengkafiran sesama muslim. Beliau menyitir sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa salam:
وَمَنْ قَالَ: فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ أَسْكَنَهُ اللهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ “
“Barangsiapa mengatakan tentang diri seorang mukmin suatu ucapan
yang tidak ada pada diri mukmin tersebut (fitnahan), niscaya Allah akan
menempatkannya pada danau nanah penduduk neraka, sampai ia bisa keluar
dari fitnahan yang ia ucapkan.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Al-Hakim dan Al-Baihaqi. Hadits shahih)
Sementara itu Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi dalam fatwanya
memperingatkan kaum muslimin untuk mewaspadai pemikiran-pemikiran dan
karya-karya tokoh-tokoh Khawarij kontemporer semisal Dhiyauddin
Al-Qudsi, Abu Maryam Al-Mukhlif dan Abu Abdurrahman Ash-Shumali.
Sekilas buku ini
Dalam artikel Jawabu Sual fi Jihad Daf’i, Syaikh Athiyatullah Al-Libi rahimahullah
menulis artikel menguraikan beberapa hal penting terkait dengan
fenomena orang-orang yang sangat ekstrim, mudah dan gegabah dalam
masalah pengkafiran tanpa mengindahkan kaedah-kaedah syariat. Beberapa
hal penting tersebut adalah:
- Akar-akar penyimpangan akidah, pemikiran dan akhlak mereka.
- Beberapa kontradiksi dalam akidah, pemikiran dan akhlak mereka.
- Beberapa hal yang harus dilakukan agar umat Islam terlindung dari kesesatan dan penyimpangan mereka.
- Bantahan ringkas atas penyimpangan mereka dalam masalah pengkafiran.
- Bantahan atas pemahaman menyimpang mereka dalam masalah jihad defensif.
Meski ringkas, artikel tersebut telah memberikan penjelasan yang
cukup tuntas seputar fenomena orang-orang yang ekstrim dalam masalah
pengkafiran. Artikel tersebut telah menguraikan fenomena lapangan, akar
masalah dan solusi untuk melindungi diri dari pemahaman menyimpang
tersebut.
Bahaya fenomena mudah mengkafirkan terhadap bidang dakwah dan jihad
Tidak dipungkiri bahwa beberapa orang yang sangat ekstrim, mudah dan
gegabah dalam mengkafirkan sesama muslim tanpa mengindahkan
kaedah-kaedah syariat tersebut adalah orang-orang yang memiliki
kepedulian sangat tinggi terhadap perjuangan Islam. Bahkan, mereka
melakukan hal itu didorong oleh semangat mendakwahkan tauhid, memerangi
syirik dan menegakkan panji jihad di jalan Allah Ta’ala.
Niat mereka baik, bahkan sangat baik. Namun terkadang niat yang baik
tidak mampu membuahkan hasil yang baik, karena cara untuk merealisasikan
niat baik tersebut keliru dan tidak tepat.
Syaikh Abdul Aziz bin Syakir Asy-Syarif hafizhahulah dalam artikelnya yang berjudul Tanzihu I’lam Al-Mujahidin ‘an ‘Abatsi Al-Ghulat Al-Mufsidin
menyebutkan bahwa sikap mereka yang ekstrim, mudah dan gegabah dalam
mengkafirkan tersebut ~sadar maupun tidak sadar~ telah melayani
musuh-musuh Islam. Sikap mereka tersebut ~sadar maupun tidak sadar~
telah merusak dakwah dan jihad dari tiga aspek:
Pertama, memisahkan mujahidin dari umat
Islam dengan menggambarkan mujahidin ~bagi orang awam yang bodoh dan
tidak mengenal hakekat mujahidin~ sebagai orang-orang ekstrim yang
mengkafirkan kelompok-kelompok, ulama-ulama dan juru dakwah Islam yang
berbeda pendapat dengan mujahidin.
Kedua, menyebar luaskan pemahaman-pemahaman
ekstrim di tengah kelompok-kelompok mujahidin dalam perkara-perkara
yang sifatnya ijtihad fiqih yang bersifat zhanni. Akibatnya sebagian
mujahidin yang terkena racun pemikiran-pemikiran tersebut akan
mengarahkan peperangan mereka kepada umat Islam sendiri, yaitu
orang-orang Islam yang mereka vonis sebagai “orang-orang musyrik”,
“orang-orang kafir” dan “ahlu bid’ah”. Hal itu akan mengalihkan
konsentrasi mujahidin dari memerangi aliansi zionis, salibis, paganis
dan komunis yang memerangi kaum muslimin.
Ketiga, mengecilkan dan meremehkan
kedudukan para ulama mujahidin dan komandan mujahidin dalam pandangan
masyarakat serta mencela mereka, dengan tuduhan para ulama mujahidin dan
komandan mujahidin memiliki kelemahan di bidang kajian syariat dan
tidak memiliki ilmu yang mumpuni.
Dengan demikian masyarakat luas akan meragukan kemampuan para ulama
mujahidin dan komandan mujahidin. Lalu masyarakat akan meninggalkan para
ulama mujahidin dan komandan mujahidin, terutama para ulama dan
komandan yang memiliki peranan penting dalam mengatur jihad di bidang
syariat maupun operasi lapangan.
Jika umat Islam telah hilang kepercayaan kepada para ulama mujahidin
dan komandan mujahidin serta meninggalkan mereka, maka umat Islam akan
menyerahkan kepemimpinan dakwah dan jihad mereka kepada orang-orang
bodoh (sufaha’ al-ahlam) dan “anak-anak kecil” (hudatsa’ al-asnan).
Usaha memetik kemenangan dakwah dan jihad yang telah dirintis selama
puluhan tahun oleh para ulama mujahidin dan komandan mujahidin akan
musnah begitu saja dalam hitungan waktu yang singkat oleh orang-orang
yang disifati oleh nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa Salam sebagai “orang-orang yang muda usianya dan sempit wawasannya.”
Pada saat itulah umat akan menemui kehancurannya dan musuh-musuh Islam
bertepuk tangan karena meraih kemenangan dengan “meminjam” tangan
orang-orang Islam sendiri.
Tidak heran apabila banyak ulama dan komandan mujahidin mensinyalir
bahwa dinas intelijen para thaghut dan LSM-LSM zionis-salibis biasa
menunggangi atau melakukan infiltrasi lewat orang-orang yang sangat
ekstrim, mudah dan gegabah dalam mengkafirkan tanpa mengindahkan
kaedah-kaedah syariat. Situs mimbar at-tawhid wal jihad, misalnya,
menurunkan artikel yang berjudul “Hal hunaka ‘alaqatun baina Muassasah Rand wa ghulat at-takfir” (Apakah ada kaitan antara Rand Corporation dan orang-orang yang ekstrim dalam masalah pengkafiran?).
Mengenal sosok Syaikh Athiyatullah Al-Libi rahimahullah
Syaikh Athiyatullah Al-Libi rahimahullah, penulis artikel
tersebut, adalah seorang ulama, komandan jihad dan bahkan amir mujahidin
Al-Qaedah wilayah Khurasan (Afghanistan dan Pakistan). Hidupnya
diwarnai oleh kegiatan belajar, mengajar, i’dad, hijrah, jihad dan
pengelolaan organisasi jihad internasional.
Beliau telah menghabiskan lebih dari dua puluh tahun usianya di medan
hijrah dan jihad. Ia turut serta dalam jihad di Afghan (periode jihad
melawan komunis Uni Soviet), jihad Aljazair dan jihad Afghan kembali
(periode invasi salibisnya 2001-2011) sampai beliau gugur oleh serangan
rudal tentara salibis ISAF pada bulan Ramadhan 1432 H/2011 M.
Semoga Allah merahmati beliau, menerima amal-amal beliau, mengampuni
dosa-dosa beliau dan menempatkan beliau di surga Firdaus yang tertinggi.
Semoga penerjemahan artikel beliau yang banyak direkomendasikan oleh
ulama dan komandan mujahidin ini membawa manfaat bagi kaum muslimin.
Daftar Isi buku
Bagi para pembaca yang belum berkesempatan membaca buku setebal 146
halaman ini, berikut ini kami kutipkan daftar isi buku tersebut.
- Kata Pengantar Penerbit
- Keprihatinan ulama dan komandan mujahidin
- Pertanyaan tentang sebagian orang yang ekstrim dalam mengkafirkan
- Biografi syaikh Athiyatullah al-Libi, Amir Tanzhim Al-Qaedah Wilayah Afghanistan dan Pakistan
- Selayang pandang sejarah syaikh dalam jihad
- Akhlak dan sifat-sifat beliau
- Sifat-sifat jihad dan kepemimpinan syaikh
- Jawaban pertanyaan tentang jihad defensif
- Mukaddimah
- Fenomena penyimpangan akidah, pemikiran dan akhlak mereka
- Di antara contoh-contoh kontradiksi yang senantiasa mendera mereka
- Larangan bersikap ekstrim dalam beragama
- Kiat melindungi diri dari penyimpangan dan kesesatan mereka
- Mewaspadai ketergelinciran ulama
- Retorika mereka untuk membela penyimpangan mereka
- Bantahan atas syubhat mereka dalam masalah jihad defensive
Info buku:
Judul: Mudah Mengkafirkan: Akar Masalah, Bahaya dan Terapinya
Penulis: Syaikh Athiyatullah Al-Libi rahimahullah
Penerbit: Manjaniq Media, Surakarta
Cetakan: I, Januari 2013
Kontak person: 082123799124 dan 081329543173
0 komentar:
Posting Komentar