Anak TAPAS

Mendidik Sejak Dini Tuk Pemimpin Yang Dijanji

Halaqoh Tahfidzul Qur'an

Menggapai Idaman Tuk Mahkota Orang Tua

HALAQOH TAHFIDZ

Pembelajaran Alqur'an, memperbaiki bacaan Alqur'an, menghafal Alqur'an didalam halaqoh ini.

GERBANG PONDOK

Bismillah dengan penuh yakin akan hidup bahagia dengan Islam. Aku datang ke pondok ini untuk mendalami Islam dengan penuh ridho dan ikhlas.

MASJID DARUL MANAR

Masjid tempat dimana kami mengadu, mengeluh, memohon, dan berharap.Atas pertolongan, inayah,rohmat, dan solusi dari setiap permasalahan yang kami adukan pada Yang Maha Pemberi Rohmat dan Rohim

Minggu, 31 Maret 2013

Pastur Rusia : Kaum Muslimin Akan Mewarisi Dunia Ini

Seorang Pastur di Rusia mengakui, dalam sebuah Video yang tersebar di internet (lihat: video pengakuan pastur), bahwa masa depan adalah milik kaum muslimin, mereka akan mewarisi dunia ini dan mengisinya.”

Pastur Rusia tersebut menyebutkan bahwa alasan dibalik semua itu adalah karena ketekunan mereka dalam menyembah Allah sepenuhnya, ia mengatakan,”ketika melaksanakan Sholat Ied, Kaum Muslimin “meneror” lalu lintas dari lingkungan mereka, dan ribuan orang sujud merendah diri dihadapan Tuhannya.”

Pastur melanjutkan,”pemandangan ini yang telah hilang dari kita” dan kita tidak melihat kecuali hanya orang tua yang pergi ke gereja.”

Dalam pengakuannya tersebut, Pastur menceritakan seorang wanita Rusia bercerita tentang supir taksi beragama Muslim, ia mengatakan:”Supir taksi muslim tidak mengambil bayaran dari saya, dan ia mengatakan kepada saya: “anda seperti ibu saya dan seorang anak tidak mengambil dari ibunya sesuatu pun terutama ketika dia pergi ke tempat berdoa.” Sementara jika supir taksi kristen ia akan mengambil bayaran dan mengatakan:” ini sudah menjadi pekerjaan saya.”
Perlu dicatat bahwa jumlah muslim di Rusia  mencapai sekitar 20 juta jiwa, setelah kemerdekaan lima belas tahun yang lalu dari republik dari Uni Soviet, sedangkan di kota Moskow jumlah muslim telah mencapai satu juta jiwa.(hr/IM)

Jumat, 22 Maret 2013

Tips Jitu Shalat Khusyuk: Mengingat Kematian Saat Shalat

Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah atas segala nikmat-Nya kepada kita, yang zahir maupun batin. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah, Shallallahu 'Alaihi Wasallam keluarga dan para sahabatnya.
Salah satu cara shalat khusyu' adalah dengan mengingat kematian saat shalat. Yaitu ingat dirinya akan mati dan dikembalikan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah telah berfirman tentangnya,
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." (QS. Al-Baqarah: 45-46)
Ibnu Katsir berkata dalam menafsirkan ayat di atas, "Dan sesungguhnya shalat atau wasiat benar-benar berat (dijalankan) kecuali atas orang-orang khusyu' yang yakin mereka akan berjumpa dengan Allah; maksudnya: mereka tahu akan dikumpulkan kepada-Nya pada hari kiamat, dihadapkan kepada-Nya dan mereka akan kembali kepada-Nya. Maksudnya: urusan mereka akan kembali kepada kehendak Allah; Allah menghakimi sekehendak-Nya terhadap urusan itu dengan keadilan-Nya. Oleh karenanya, saat mereka meyakini hari yang dijanjikan dan jaza' (balasan) menjadi mudahlah (ringanlah,-pent)atas mereka menjalankan ketaatan dan meninggalkan kemungkaran."
Hal ini juga dikuatkan oleh sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
اذكر الموت في صلاتك ، فإن الرجل إذا ذكر الموت في صلاته لحريّ أن يحسن صلاته ، وصلّ صلاة رجل لا يظن أنه يصلي غيرها
"Ingatlah kematian dalam shalatmu, karena sesungguhnya seseorang itu apabila ingat kematian dalam shalatnya niscaya akan lebih memacunya untuk memperbagus shalatnya; dan shalatlah kamu sebagaimana shalatnya seseorang yang tak yakin ia bisa shalat sesudahnya." (HR. Al-Baihaqi dalam kitab Al-Zuhud al-Kabir dan pemilik Kanzul Ummal. Dihassankan Syaikh Al-Albani dalam Al-Silsilah al-Shahihah, no. 1421, beliau menukil dari Imam al-Suyuthi bahwa AL-Hafidz Ibnu Hajar telah menghassankan hadits ini)
Ini sesuai dengan pesan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada Abu Ayyub Radhiyallahu 'Anhu saat beliau bersabda kepadanya, "Apabila kamu berdiri dalam shalatmu maka shalatlah seperti shalat perpisahan." (HR. Ahmad dan disebutkan juga dalam Shahih al-jami', no. 742) yakni seperti shalat orang yang mengira bahwa ia tak akan shalat lagi sesudahnya. Apabila orang yang shalat yakin dirinya akan mati dan di sana masih ada satu shalat sebagai shalat yang terakhir, hendaknya ia khusyu' dalam shalat yang dikerjakannya itu karena ia tidak tahu bahwa bisa jadi shalat ini adalah shalat yang terakhir." (Dinukil dari 33 Penyebab Khusyu' Shalat, Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid: 45-46)
Mengingat perkara kematian dan apa yang akan ia temui sesudahnya berupa alam kubur, kebangkitan, perhimpunan, hisab, dan jaza' di akhirat adalah cara jitu untuk membantu menggapai kekhusyu'an dalam shalat. Maka orang yang shalat hendaklah berusaha mewujudkan sebab-sebab tersebut dan menjauhi perkara-perkara yang menghalangi kekhusyu-an. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]